MDKA Salurkan Pinjaman Hingga US$50 Juta untuk Optimalkan Kinerja Anak Usaha EMAS

Selasa, 02 Desember 2025 | 13:39:10 WIB
MDKA Salurkan Pinjaman Hingga US$50 Juta untuk Optimalkan Kinerja Anak Usaha EMAS

JAKARTA - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengumumkan pemberian pinjaman kepada anak usahanya, PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS). Pinjaman ini memiliki batas tertinggi sebesar US$50 juta untuk mendukung kegiatan operasional dan modal kerja EMAS.

Dana tersebut akan digunakan untuk berbagai keperluan korporasi, termasuk pengeluaran modal, operasional, dan modal kerja perusahaan. Langkah ini menunjukkan strategi MDKA dalam memperkuat struktur keuangan anak usaha agar lebih efisien.

Rincian Pinjaman dan Ketentuan Pembayaran

Pinjaman ini akan dikenakan bunga berbasis Secure Overnight Financing Rate (SOFR) tiga bulanan ditambah margin 5,76% per tahun. Waktu jatuh tempo ditetapkan pada 31 Desember 2026, atau tanggal lain yang disepakati secara tertulis oleh kedua pihak.

Selama periode ketersediaan pinjaman, EMAS dapat mencairkan dana, membayar kembali, dan meminjam kembali baik sebagian maupun seluruhnya. Ketentuan ini memberikan fleksibilitas sekaligus memastikan pembayaran penuh saat jatuh tempo.

Tidak Dijamin dengan Aset Khusus

Manajemen MDKA menegaskan bahwa pinjaman ini tidak dijamin secara khusus dengan aset milik EMAS. Hal ini menandakan kepercayaan MDKA terhadap kemampuan anak usahanya dalam mengelola dana secara mandiri.

Transaksi antar perusahaan terkendali seperti ini biasanya lebih efisien dibandingkan pembiayaan eksternal. Efisiensi tersebut muncul karena biaya transaksi lebih rendah dan proses persetujuan lebih cepat.

Dampak Positif bagi Kinerja MDKA dan Pemegang Saham

Pemberian pinjaman ini diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja EMAS dalam jangka menengah. Peningkatan kinerja anak usaha secara tidak langsung memberikan nilai tambah bagi MDKA secara keseluruhan.

Dengan kinerja EMAS yang meningkat, MDKA bisa memperkuat arus kas dan kapasitas investasi. Hal ini juga diyakini akan meningkatkan kepercayaan investor dan mendukung pertumbuhan saham perusahaan di pasar modal.

Transaksi Afiliasi dan Strategi Korporasi

Pinjaman antar entitas afiliasi ini menjadi strategi penting MDKA untuk mengelola sumber daya keuangan secara internal. Transaksi afiliasi semacam ini meminimalkan risiko eksternal dan meningkatkan kontrol terhadap penggunaan dana.

Langkah ini sekaligus memperlihatkan sinergi yang erat antara MDKA dan EMAS. Dengan koordinasi yang lebih baik, MDKA dapat memastikan dana digunakan secara tepat sasaran dan produktif.

Prospek Keuangan Anak Usaha

Pinjaman ini memberikan modal tambahan bagi EMAS untuk mengembangkan proyek-proyek tambang dan meningkatkan kapasitas produksi. Dukungan finansial dari induk perusahaan membuat EMAS lebih siap menghadapi tantangan operasional dan fluktuasi harga komoditas.

Pengelolaan modal kerja yang lebih sehat memungkinkan EMAS meningkatkan efisiensi operasional. Ini berdampak langsung pada profitabilitas dan stabilitas keuangan anak usaha dalam jangka panjang.

Implikasi bagi Pasar dan Investor

Investor menilai transaksi ini positif karena meningkatkan transparansi dan efisiensi keuangan perusahaan. Pinjaman internal memberi sinyal bahwa MDKA berupaya memperkuat anak usaha tanpa menambah risiko eksternal.

Langkah ini juga menunjukkan komitmen MDKA terhadap pengembangan nilai perusahaan secara berkelanjutan. Dengan dukungan dana yang memadai, EMAS dapat lebih cepat merealisasikan proyeknya dan meningkatkan kontribusi terhadap laba induk perusahaan.

Pemberian pinjaman hingga US$50 juta oleh MDKA kepada EMAS menegaskan strategi korporasi yang fokus pada efisiensi dan sinergi internal. Transaksi ini tidak hanya mendukung operasional anak usaha tetapi juga berpotensi meningkatkan nilai bagi pemegang saham secara keseluruhan.

Dengan pengelolaan yang tepat, pinjaman ini bisa menjadi katalisator pertumbuhan EMAS sekaligus memperkuat posisi MDKA di industri pertambangan nasional. Investasi internal semacam ini menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya yang strategis dan berkelanjutan.

Terkini