JAKARTA - Citibank N.A., Indonesia memberikan bocoran awal mengenai kinerja keuangan kuartal III/2025. Laporan resmi akan diumumkan pada 18 November 2025, namun pihak manajemen sudah menilai hasilnya positif.
CEO Citibank N.A., Indonesia, Batara Sianturi, menegaskan kondisi keuangan perseroan tetap solid hingga tiga kuartal pertama. “Tanggal 18 akan kita umumkan. Kami sangat senang dengan persembahan kita untuk tiga kuartal. Saya pikir balance-nya kuat. Momentum keuntungan sangat kuat, dua digit,” ujarnya saat ditemui di Jakarta.
Batara menambahkan, seluruh indikator fundamental menunjukkan tren yang positif. Fokus bank ke depan adalah memperkuat fondasi untuk menghadapi tahun 2026 dengan strategi pertumbuhan yang matang.
Likuiditas dan Loan to Deposit Ratio yang Kuat
Saat ini, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau loan to deposit ratio (LDR) Citibank berada di kisaran 50%. Angka ini mencerminkan posisi likuiditas yang kuat dan aman bagi seluruh kegiatan operasional bank.
Batara menyebut arah kebijakan moneter Bank Indonesia menjadi faktor pendukung tambahan. Penurunan suku bunga kredit maupun deposito diprediksi akan meningkatkan aktivitas pembiayaan dan memperkuat pipeline bisnis bank ke depan.
“Kami sudah dengar dari arahan Dewan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bahwa interest rate mulai turun, baik untuk suku bunga kredit maupun deposito. Jadi, dengan liquidity dan juga pricing, kami optimistis klien akan mulai membangun pipeline menuju 2026,” tambahnya.
Prospek Penyaluran Kredit Kuartal IV/2025
Batara menegaskan Citibank memiliki prospek penyaluran kredit yang kuat di kuartal IV/2025. Bank berharap pipeline pertumbuhan penyaluran kredit segera terealisasi sebelum akhir tahun agar target tahunan tercapai.
“Kami memiliki very strong pipeline di kuartal IV dan kita harapkan itu akan direalisasikan tahun ini, jangan lagi mundur ke 2026. Semua indikasi cukup baik, portfolio quality bagus, NPL juga terjaga, dan suku bunga kredit mulai turun,” jelasnya.
Menurut Batara, kondisi ini menciptakan situasi yang kondusif bagi klien untuk mulai membangun operasional dan belanja modal mereka. Strategi ini sejalan dengan tujuan Citibank mempertahankan stabilitas keuangan sekaligus mendukung pertumbuhan nasabah.
Kinerja Semester I/2025 dan Rasio Keuangan
Pada kuartal II/2025, Citi Indonesia membukukan laba bersih Rp1,3 triliun. Peningkatan laba tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih 11% YoY dan rasio low-cost fund yang meningkat menjadi 75%.
Rasio kecukupan likuiditas (LDR) dan rasio pendanaan stabil bersih (NSFR) Citibank tetap tinggi, masing-masing 295% dan 160%. Angka tersebut jauh di atas ketentuan minimum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menegaskan kesehatan keuangan bank tetap terjaga.
Batara optimistis bahwa prospek suku bunga yang cenderung menurun akan semakin memperkuat posisi Citibank. Bank juga siap memanfaatkan momentum ini untuk memperluas portofolio kredit dan mendukung pengembangan bisnis klien.
Optimisme Menuju 2026
Dengan pipeline kredit yang kuat dan likuiditas terjaga, Citibank menyiapkan strategi untuk menghadapi tahun 2026. Bank berfokus pada penguatan fundamental, efisiensi operasional, dan pertumbuhan berkelanjutan.
Batara menekankan, Citibank siap mendukung klien dalam membangun proyek operasional dan investasi modal. Optimisme ini sejalan dengan kondisi pasar yang semakin kondusif bagi sektor perbankan dan pembiayaan korporasi.
Secara keseluruhan, Citibank menunjukkan kesiapan menghadapi tantangan ekonomi ke depan. Posisi modal, likuiditas, dan prospek penurunan suku bunga menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan kuartal IV dan tahun 2026.