3 Langkah Merawat Luka Ringan dengan Benar agar Terhindar dari Infeksi

Kamis, 06 November 2025 | 11:23:21 WIB
3 Langkah Merawat Luka Ringan dengan Benar agar Terhindar dari Infeksi

JAKARTA - Luka pada kulit bisa muncul kapan saja, baik karena tergores benda tajam, jatuh, maupun terkena panas. Meski terlihat sepele, luka ringan tetap membutuhkan perawatan yang tepat agar tidak menimbulkan infeksi atau bekas permanen di kulit.

Banyak orang sering kali mengabaikan luka kecil karena dianggap tidak berbahaya. Padahal, jika tidak dirawat dengan benar, luka bisa menjadi pintu masuk bagi kuman dan bakteri yang menyebabkan infeksi.

Menurut dr. Heri Setyanto, Sp.B., FINACS., prinsip dasar dalam merawat luka ringan terdiri dari tiga langkah penting. Ketiganya adalah clean, cover, dan care, yaitu membersihkan, menutup, dan merawat luka hingga sembuh sempurna.

Dengan menerapkan prinsip tersebut, luka dapat sembuh lebih cepat, bersih, dan minim risiko komplikasi. Langkah-langkah sederhana ini juga bisa dilakukan di rumah tanpa harus menunggu luka menjadi parah.

Langkah Pertama: Membersihkan Luka agar Terhindar dari Infeksi

Proses penyembuhan luka selalu dimulai dengan tahap pembersihan. Membersihkan luka bertujuan menghilangkan kotoran, debu, dan bakteri yang menempel pada area kulit yang terluka.

Jika luka dibiarkan tanpa dibersihkan, risiko infeksi akan meningkat dan proses penyembuhan menjadi lebih lambat. Karena itu, tahap ini menjadi dasar penting sebelum melanjutkan ke perawatan berikutnya.

“Yang pertama, kalau kita ada luka superfisial atau luka ringan, tindakan pertama kita adalah membersihkan luka. Jadi dibersihkan dengan cara dicuci. Semakin dicuci, itu akan mengurangi angka kuman,” ujar dr. Heri dalam acara Kampanye Edukasi #BedaLukaBedaPlester Leukoplast Red First Aid di Jakarta Pusat, Rabu (5 November 2025).

Untuk membersihkan luka, cairan infus NaCl (Natrium Klorida) merupakan pilihan terbaik karena sifatnya steril. Cairan ini membantu membersihkan luka tanpa menyebabkan iritasi atau rasa perih yang berlebihan.

Namun, jika cairan NaCl tidak tersedia, air mineral atau air matang yang sudah didinginkan juga bisa digunakan sebagai alternatif. “Kalau dicuci, yang direkomendasikan adalah menggunakan cairan infus NaCl yang steril. Kalau tidak ada, bisa pakai air mineral atau air matang yang sudah didinginkan,” jelas dr. Heri.

Pembersihan luka sebaiknya dilakukan secara perlahan dengan tangan bersih atau menggunakan kain kasa steril. Hindari meniup luka atau menggunakan bahan kimia sembarangan karena dapat memperparah iritasi.

Langkah Kedua: Pastikan Perdarahan Berhenti Sebelum Menutup Luka

Setelah luka dibersihkan, tahap berikutnya adalah memastikan perdarahan telah berhenti sepenuhnya. Hal ini penting agar penutupan luka tidak menghambat proses pembekuan darah yang terjadi secara alami.

Jika darah masih mengalir, lakukan penekanan ringan selama beberapa menit menggunakan kain bersih atau kasa steril. Biasanya, perdarahan ringan akan berhenti dalam waktu lima hingga sepuluh menit.

“Yang kedua, luka itu ditutup. Tapi kalau luka itu masih berdarah, kita tekan luka itu. Kalau kita tekan 5 sampai 10 menit, perdarahan sudah berhenti, kita lanjutkan dengan perawatan kedua,” jelas dr. Heri.

Namun, jika perdarahan tidak berhenti setelah ditekan selama 10 menit, kemungkinan luka sudah mencapai pembuluh darah yang lebih besar. Dalam kondisi ini, penanganan medis diperlukan agar tidak menimbulkan komplikasi.

Setelah perdarahan berhenti, luka bisa ditutup dengan plester atau kasa steril. Penutupan luka berfungsi untuk melindungi area luka dari kotoran, udara, dan kuman yang bisa masuk.

“Tujuan ditutup itu yang pertama adalah melindungi luka dari hal-hal buruk dari luar. Dari cuaca panas, air yang masuk, kemudian kuman yang bisa masuk ke dalam,” kata dr. Heri.

Selain perlindungan dari luar, menutup luka juga membantu menjaga kelembapan alami kulit. Kelembapan yang cukup dapat mempercepat pembentukan jaringan baru dan membantu proses penyembuhan berjalan optimal.

“Juga mempertahankan kondisi luka itu menjadi moist. Moist itu tidak terlalu kering, tidak terlalu basah. Dengan suasana moist itu akan memacu sel darah putih kita untuk menjaga luka, sekaligus merangsang penyembuhan kulit,” jelasnya.

Penelitian menunjukkan bahwa luka yang dirawat dalam kondisi lembap dan tertutup dapat sembuh hingga 40 persen lebih cepat dibandingkan luka yang dibiarkan terbuka. Oleh karena itu, penggunaan plester atau balutan steril sangat disarankan untuk mempercepat proses pemulihan.

Langkah Ketiga: Merawat Luka Secara Rutin hingga Kulit Pulih Sempurna

Setelah luka dibersihkan dan ditutup, tahap terakhir adalah perawatan rutin hingga luka sembuh sepenuhnya. Perawatan yang baik memastikan luka tetap bersih, lembap, dan bebas dari tanda-tanda infeksi.

Balutan luka sebaiknya diganti setiap kali menjadi kotor atau basah. Hal ini penting agar luka tetap steril dan tidak menjadi tempat tumbuhnya kuman atau jamur.

“Setelah ditutup, luka juga harus dirawat. Lukanya dibuka, diganti balutnya kalau kotor atau kalau dia terkena basah. Dan tujuan diganti itu juga untuk melihat kondisi luka,” ujar dr. Heri.

Selama proses penggantian balutan, penting untuk memperhatikan kondisi luka secara visual. Luka yang tampak kering, tidak berbau, dan tidak menimbulkan rasa nyeri biasanya menunjukkan penyembuhan berjalan dengan baik.

Namun, bila luka mengeluarkan nanah, terasa nyeri, atau kulit di sekitarnya tampak merah dan bengkak, segera periksa ke fasilitas kesehatan. Kondisi tersebut bisa menandakan infeksi yang memerlukan pengobatan medis.

“Apakah luka itu cukup kita lanjutkan dengan pertolongan yang ada di rumah, atau perlu penanganan medis lebih lanjut, harus dinilai dari kondisinya,” jelas dr. Heri.

Jika luka menunjukkan tanda-tanda memburuk, seperti timbul nanah atau kemerahan menyebar, segera datangi dokter untuk mendapatkan perawatan profesional. “Misalnya setelah dibuka, kok ternyata timbul nanah banyak, daerah-daerah sekitar luka menjadi merah, nah itu perlu datang ke tempat medis, ke dokter, ke rumah sakit,” tegasnya.

Sebaliknya, jika luka terlihat bersih dan menunjukkan tanda regenerasi kulit, cukup lanjutkan perawatan di rumah hingga kulit baru tumbuh sempurna. “Kalau lukanya dengan ditutup sudah baik, itu dirawat. Selanjutnya sampai proses epitelisasi sempurna, sehingga luka menjadi lebih sembuh dan sempurna,” tambahnya.

Prinsip Clean, Cover, and Care Bantu Luka Cepat Pulih

Merawat luka ringan bukan hanya soal membersihkan dan menutup, tetapi juga memastikan perawatan dilakukan dengan benar dan konsisten. Prinsip clean, cover, and care menjadi langkah sederhana namun sangat efektif dalam mempercepat penyembuhan luka.

Membersihkan luka menjaga area tetap steril dari bakteri, menutup luka melindungi dari infeksi, dan merawat secara rutin membantu kulit beregenerasi dengan sempurna. Dengan cara ini, luka bisa sembuh lebih cepat dan tidak meninggalkan bekas.

Jadi, jangan sepelekan luka ringan meski terlihat kecil. Perawatan yang benar sejak awal akan membuat kulit kembali sehat tanpa komplikasi atau bekas yang mengganggu penampilan.

Terkini

Cara Download Rekening Koran BCA lewat myBCA dan KlikBCA

Kamis, 06 November 2025 | 16:56:08 WIB

20 Ide Wirausaha Makanan yang Menjanjikan 2025

Kamis, 06 November 2025 | 16:56:07 WIB

Cara Daftar Maxim Bike Online, Simak Juga Persyaratannya

Kamis, 06 November 2025 | 16:56:06 WIB

17 Situs dan Aplikasi Gratis Nonton Film dan Legal 2025

Kamis, 06 November 2025 | 16:55:55 WIB