Honda Siapkan Produksi EV Lokal di Indonesia untuk Era Elektrifikasi ASEAN

Senin, 03 November 2025 | 14:10:08 WIB
Honda Siapkan Produksi EV Lokal di Indonesia untuk Era Elektrifikasi ASEAN

JAKARTA - PT Honda Prospect Motor (HPM) menegaskan komitmennya memasuki era elektrifikasi di Indonesia dengan menyiapkan strategi produksi kendaraan listrik secara lokal. Langkah ini diambil untuk menghadapi keterbatasan kuota impor mobil utuh (CBU) dan memperkuat posisi Honda di pasar ASEAN.

Presiden Direktur HPM, Shugo Watanabe, menekankan bahwa impor CBU memang lebih mudah dan cepat untuk test market. Namun, langkah jangka panjang yang berkelanjutan menurutnya tetap harus mengedepankan produksi lokal atau Completely Knocked Down (CKD).

Keuntungan Produksi Lokal Dibanding Impor CBU

Produksi CKD tidak hanya lebih efisien dari sisi biaya, tetapi juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mulai membatasi kuota kendaraan listrik impor. “Kalau kita tidak memproduksi secara lokal, kita tidak dibenarkan lagi untuk memasukkan CBU. Pemerintah pasti akan membatasi kuota impor. Jadi, kita harus punya produksi lokal,” ujar Watanabe.

Dengan strategi ini, Honda berupaya memastikan keberlangsungan pasokan EV di Indonesia tanpa tergantung pada impor penuh. Hal ini juga memungkinkan penyesuaian harga dan model agar lebih kompetitif di pasar domestik.

Kandidat Produksi di ASEAN: Super One dan Zero Alpha

Saat ini, Honda tengah mempertimbangkan dua model utama untuk produksi lokal di kawasan ASEAN, yakni Super One dan Zero Alpha. Kedua kendaraan ini sebelumnya diperkenalkan pada Japan Mobility Show 2025 dan menjadi fokus dalam diskusi internal perusahaan.

Watanabe menjelaskan bahwa Thailand lebih cocok untuk produksi Zero Alpha, sementara Indonesia berpotensi menjadi basis CKD Super One. Langkah ini juga membuka peluang kolaborasi lintas negara ASEAN untuk mendukung ekspor dan produksi regional.

Timeline dan Target Honda Menuju Era Elektrifikasi

Meski belum ada komitmen resmi, Honda menegaskan keputusan produksi lokal akan diambil sebelum 2030. “Saya tidak bisa berkomitmen sekarang, tapi kita tidak bisa menunggu terlalu lama, targetnya sebelum 2030. Tapi kalau CBU, kalau kita putuskan sekarang, bisa saja sudah mulai dari tahun depan atau dua tahun lagi,” kata Watanabe.

Strategi ini mencerminkan pendekatan Honda yang hati-hati namun agresif dalam menghadapi pasar EV. Perusahaan berusaha menyeimbangkan kebutuhan jangka pendek melalui CBU dan persiapan jangka panjang dengan CKD.

Implikasi untuk Industri Otomotif Indonesia

Jika langkah produksi lokal terwujud, Indonesia akan memiliki kapasitas manufaktur EV yang lebih kuat di ASEAN. Hal ini juga dapat mendorong ekosistem industri pendukung, mulai dari baterai, komponen motor listrik, hingga layanan aftersales.

Selain itu, kehadiran produksi lokal dapat mempercepat penetrasi kendaraan listrik di pasar domestik. Konsumen bisa mendapat harga lebih kompetitif dan pilihan kendaraan yang lebih sesuai dengan kebutuhan lokal, sambil mendukung target pemerintah menekan emisi karbon.

Honda Bergerak Menuju Produksi EV Lokal Strategis

Honda tidak lagi sekadar mengandalkan impor CBU sebagai strategi jangka pendek. Dengan fokus pada CKD Super One di Indonesia, perusahaan siap memanfaatkan peluang regional, meningkatkan efisiensi biaya, dan memperkuat ekosistem EV ASEAN sebelum 2030.

Terkini

Cara Membatalkan Pesanan di Blibli Lewat HP dan Komputer

Senin, 03 November 2025 | 22:12:54 WIB

10 Strategi Digital Marketing UMKM biar Naik Kelas

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

Aturan Penagihan Utang Debt Collector Terbaru 2025

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

6 Cara Top Up Flazz BCA Mobile dan Tips dan Anti Ribet!

Senin, 03 November 2025 | 19:35:15 WIB