Generasi Moderat dan Cinta Tanah Air: Wamenag Ajak Mahasiswa Jadi Pilar Kemajuan Bangsa

Senin, 27 Oktober 2025 | 10:07:43 WIB
Generasi Moderat dan Cinta Tanah Air: Wamenag Ajak Mahasiswa Jadi Pilar Kemajuan Bangsa

JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam membangun masa depan bangsa melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan penguatan nilai kebangsaan.

Ia mengajak seluruh mahasiswa, terutama anggota Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PMMBN), agar menjadi generasi yang unggul dalam bidang agama, sains, dan teknologi.

“Jadilah generasi muda yang unggul dalam agama, sains, dan teknologi. Pahami empat konsensus bangsa, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai fondasi menjaga persatuan,” ujar Wamenag dalam sambutannya di Jakarta, Senin, 27 Oktober 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam kegiatan Penguatan Kapasitas Mahasiswa Islam pada Perguruan Tinggi Umum dan Kongres PMMBN yang digelar di Jakarta, Minggu , 26 Oktober 2025 malam.

Kegiatan bertema “Mahasiswa Moderat, Negara Berdaulat, Indonesia Kuat” itu dihadiri ratusan mahasiswa dari Pimpinan Pusat, 22 Pimpinan Wilayah, dan 225 Pimpinan Komisariat PMMBN se-Indonesia.
Turut hadir pula Staf Khusus Wamenag Hj. Nona Gayatri Nasution, Tenaga Ahli H. Junisab Akbar, serta H. Jaka Setiawan.

PMMBN Tumbuh Jadi Gerakan Nasional Peneguh Moderasi

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) M. Munir menuturkan bahwa PMMBN lahir dari diskusi kelompok terpumpun di Surabaya, Jawa Timur.
Kegiatan awal itu diikuti oleh 16 perguruan tinggi umum, dan kini telah berkembang menjadi gerakan nasional yang tersebar di 22 wilayah dan 225 komisariat di seluruh Indonesia.

“Mahasiswa PMMBN adalah calon pemimpin masa depan yang membawa semangat kebangsaan dan nilai Islam rahmatan lil ‘alamin,” ungkap Munir.
Menurutnya, perkembangan PMMBN yang pesat menunjukkan antusiasme mahasiswa untuk berkontribusi dalam memperkuat moderasi beragama di tanah air.

Munir menekankan bahwa organisasi menjadi wadah penting dalam membentuk karakter dan kepemimpinan generasi muda.
“Anda boleh cerdas secara akademik, tapi wajib aktif berorganisasi. Di situlah tempat menumbuhkan relasi dan kepemimpinan,” ujarnya.

Ia juga mengajak para kader PMMBN untuk terus mengembangkan organisasi secara demokratis dan sehat.
Menurutnya, arah perjuangan PMMBN harus berorientasi pada kemaslahatan umat, bangsa, dan negara.

“PMMBN baru berumur dua tahun, tapi sudah menunjukkan kemajuan luar biasa. Mari bangun PMMBN untuk agama, nusa, dan bangsa,” kata Munir.
Pesannya itu menjadi penegasan bahwa mahasiswa harus hadir sebagai motor perubahan yang tidak hanya berpikir kritis, tetapi juga berjiwa nasionalis dan religius.

Wamenag Tekankan Nilai Moderasi dan Ketangguhan Generasi

Wamenag Romo HR Muhammad Syafi’i menilai, moderasi beragama dan semangat bela negara harus menjadi dua kekuatan utama mahasiswa dalam menghadapi tantangan zaman.
Menurutnya, kemajuan bangsa hanya dapat dicapai jika generasi mudanya berpikir terbuka, berintegritas, dan berorientasi pada kemaslahatan bersama.

“Mahasiswa harus menjadi pelopor dalam memperkuat toleransi, menjaga keberagaman, dan menegakkan nilai kebangsaan,” tutur Wamenag.
Ia juga menegaskan bahwa keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan moral menjadi fondasi penting dalam membangun generasi tangguh.

Dalam konteks globalisasi, lanjutnya, mahasiswa Indonesia harus mampu bersaing tanpa kehilangan jati diri bangsa.
“Pendidikan tinggi bukan sekadar gelar, tapi ladang untuk mengasah nilai kemanusiaan, integritas, dan semangat pengabdian,” ujarnya.

Pesan itu menjadi penekanan agar mahasiswa tidak hanya fokus mengejar prestasi akademik, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga kerukunan sosial.
Menurutnya, kolaborasi antar generasi muda lintas daerah dan kampus dapat memperkuat semangat nasionalisme di tengah arus digitalisasi yang cepat.

Mahasiswa Diharapkan Jadi Duta Moderasi dan Penjaga NKRI

Ketua Umum PMMBN Derida Achmad Bil Haq menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian Agama terhadap penguatan kapasitas mahasiswa dalam empat tahun terakhir.
Ia menilai kehadiran Wamenag dan jajaran menjadi bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap peran mahasiswa sebagai penjaga nilai kebangsaan.

Menurut Derida, mahasiswa masa kini harus berani, teguh, dan peka terhadap tantangan sosial yang muncul di tengah perubahan zaman.
“Jangan menyerah di medan perjuangan, meskipun tantangan datang bertubi-tubi. Jika ingin mencintai langit, terimalah gemuruh dan petirnya, jika ingin mencintai negeri, terimalah lelah dan letihnya,” ucapnya penuh semangat.

Pernyataan itu menggambarkan tekad kuat generasi muda untuk terus berjuang menjaga persatuan bangsa di tengah berbagai ujian.
Ia berharap mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang membawa semangat moderasi dan cinta tanah air ke seluruh penjuru negeri.

Kegiatan kongres PMMBN yang berlangsung hingga Selasa, 28 Oktober 2025 diisi dengan diskusi panel, pemilihan ketua organisasi, serta pengukuhan pengurus baru.
Melalui rangkaian agenda tersebut, para mahasiswa diharapkan memperkuat kapasitas intelektual dan spiritual mereka.

Selain itu, kongres ini juga menjadi momentum bagi mahasiswa untuk meneguhkan komitmen sebagai duta moderasi beragama dan penjaga keutuhan NKRI.
Gerakan mahasiswa seperti PMMBN dianggap memiliki peran penting dalam menjaga harmoni sosial dan menanamkan semangat kebangsaan di kalangan generasi muda.

Dengan semangat moderasi, keberagaman dapat menjadi kekuatan besar dalam memperkuat persaudaraan dan stabilitas nasional.
Wamenag berharap PMMBN terus menjadi wadah kaderisasi yang melahirkan pemimpin berintegritas dan berwawasan kebangsaan di masa depan.

Terkini